
Chanelnusantara.com – Batam | Dugaan adanya aktor besar yang mengendalikan arus masuk dan distribusi beras di Batam mulai mengemuka setelah sejumlah sumber lapangan memberikan informasi mengenai praktik pengiriman beras tanpa dokumen resmi yang kian marak dalam beberapa bulan terakhir.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dari hasil penelusuran awak media serta keterangan berbagai narasumber di lapangan, dua nama disebut-sebut memiliki pengaruh kuat dalam pergerakan beras yang diduga tidak resmi di wilayah Batam.
Nama tersebut adalah sosok yang dikenal dengan panggilan “Aseng” dan “Hasan”. Keduanya diduga berperan sebagai pengendali atau koordinator peredaran beras yang masuk melalui jalur tidak resmi, khususnya di kawasan pelabuhan-pelabuhan kecil.
Sejumlah warga yang ditemui menyebut bahwa kedua nama ini kerap dikaitkan dengan aktivitas bongkar muat pada malam hari, termasuk dalam beberapa temuan aparat terkait beras tanpa dokumen.
Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang yang mengonfirmasi keterlibatan langsung kedua sosok tersebut.
“Di lapangan sering terdengar dua nama itu, mereka disebut-sebut sebagai orang yang punya kendali dalam pergerakan barang tertentu. Tapi kami tidak tahu pasti, karena semua dilakukan tertutup,” ungkap salah satu sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Informasi ini semakin mencuat setelah aparat menemukan sejumlah muatan beras tanpa dokumen resmi di beberapa lokasi berbeda di Batam. Namun, pihak keamanan belum menyebutkan siapa pihak yang bertanggung jawab, karena proses penelitian barang bukti dan pemeriksaan saksi masih berlangsung.
Hingga berita ini diterbitkan, baik Aseng maupun Hasan belum dapat dimintai keterangan. Media ini masih berupaya menghubungi berbagai pihak untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut, termasuk aparat penegak hukum yang saat ini menangani kasus tersebut.
Investigasi lanjutan akan terus dilakukan untuk menguji kebenaran informasi mengenai dugaan keterlibatan kedua sosok ini dalam jaringan peredaran beras ilegal di Batam.
Media ini berkomitmen menyajikan informasi secara berimbang seiring dengan perkembangan investigasi di lapangan. | Tim PJS.
– Batam | Dugaan adanya aktor besar yang mengendalikan arus masuk dan distribusi beras di Batam mulai mengemuka setelah sejumlah sumber lapangan memberikan informasi mengenai praktik pengiriman beras tanpa dokumen resmi yang kian marak dalam beberapa bulan terakhir.
Dari hasil penelusuran awak media serta keterangan berbagai narasumber di lapangan, dua nama disebut-sebut memiliki pengaruh kuat dalam pergerakan beras yang diduga tidak resmi di wilayah Batam.
Nama tersebut adalah sosok yang dikenal dengan panggilan “Aseng” dan “Hasan”. Keduanya diduga berperan sebagai pengendali atau koordinator peredaran beras yang masuk melalui jalur tidak resmi, khususnya di kawasan pelabuhan-pelabuhan kecil.
Sejumlah warga yang ditemui menyebut bahwa kedua nama ini kerap dikaitkan dengan aktivitas bongkar muat pada malam hari, termasuk dalam beberapa temuan aparat terkait beras tanpa dokumen.
Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang yang mengonfirmasi keterlibatan langsung kedua sosok tersebut.
“Di lapangan sering terdengar dua nama itu, mereka disebut-sebut sebagai orang yang punya kendali dalam pergerakan barang tertentu. Tapi kami tidak tahu pasti, karena semua dilakukan tertutup,” ungkap salah satu sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Informasi ini semakin mencuat setelah aparat menemukan sejumlah muatan beras tanpa dokumen resmi di beberapa lokasi berbeda di Batam. Namun, pihak keamanan belum menyebutkan siapa pihak yang bertanggung jawab, karena proses penelitian barang bukti dan pemeriksaan saksi masih berlangsung.
Hingga berita ini diterbitkan, baik Aseng maupun Hasan belum dapat dimintai keterangan. Media ini masih berupaya menghubungi berbagai pihak untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut, termasuk aparat penegak hukum yang saat ini menangani kasus tersebut.
Investigasi lanjutan akan terus dilakukan untuk menguji kebenaran informasi mengenai dugaan keterlibatan kedua sosok ini dalam jaringan peredaran beras ilegal di Batam.
Media ini berkomitmen menyajikan informasi secara berimbang seiring dengan perkembangan investigasi di lapangan. | Tim PJS.
– Batam | Dugaan adanya aktor besar yang mengendalikan arus masuk dan distribusi beras di Batam mulai mengemuka setelah sejumlah sumber lapangan memberikan informasi mengenai praktik pengiriman beras tanpa dokumen resmi yang kian marak dalam beberapa bulan terakhir.
Dari hasil penelusuran awak media serta keterangan berbagai narasumber di lapangan, dua nama disebut-sebut memiliki pengaruh kuat dalam pergerakan beras yang diduga tidak resmi di wilayah Batam.
Nama tersebut adalah sosok yang dikenal dengan panggilan “Aseng” dan “Hasan”. Keduanya diduga berperan sebagai pengendali atau koordinator peredaran beras yang masuk melalui jalur tidak resmi, khususnya di kawasan pelabuhan-pelabuhan kecil.
Sejumlah warga yang ditemui menyebut bahwa kedua nama ini kerap dikaitkan dengan aktivitas bongkar muat pada malam hari, termasuk dalam beberapa temuan aparat terkait beras tanpa dokumen.
Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang yang mengonfirmasi keterlibatan langsung kedua sosok tersebut.
“Di lapangan sering terdengar dua nama itu, mereka disebut-sebut sebagai orang yang punya kendali dalam pergerakan barang tertentu. Tapi kami tidak tahu pasti, karena semua dilakukan tertutup,” ungkap salah satu sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Informasi ini semakin mencuat setelah aparat menemukan sejumlah muatan beras tanpa dokumen resmi di beberapa lokasi berbeda di Batam. Namun, pihak keamanan belum menyebutkan siapa pihak yang bertanggung jawab, karena proses penelitian barang bukti dan pemeriksaan saksi masih berlangsung.
Hingga berita ini diterbitkan, baik Aseng maupun Hasan belum dapat dimintai keterangan. Media ini masih berupaya menghubungi berbagai pihak untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut, termasuk aparat penegak hukum yang saat ini menangani kasus tersebut.
Investigasi lanjutan akan terus dilakukan untuk menguji kebenaran informasi mengenai dugaan keterlibatan kedua sosok ini dalam jaringan peredaran beras ilegal di Batam.
Media ini berkomitmen menyajikan informasi secara berimbang seiring dengan perkembangan investigasi di lapangan. | Tim PJS.


