Chanelnusantara.com – Batam | Seleksi calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bupati, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota tahun 2024 dinilai janggal dan patut dipertanyakan.
Salah seorang calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) asal Kecamatan Sagulung, atas nama Hotman Parulian Hutasoit, merasa ada yang aneh dan janggal dalam seleksi calon anggota PPK, khususnya untuk calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan Sagulung yang telah selesai dilaksanakan oleh KPU Kota Batam beberapa waktu lalu.
Adapun rangkaian seleksi tertulis diketahui dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2024 di Universitas Internasional Batam (UIB).
Berdasarkan dari seleksi hasil tertulis diketahui ada 119 (seratus sembilan belas) orang yang dinyatakan lulus, dan 79 (tujuh puluh sembilan) orang yang dinyatakan tidak lulus.
Berdasarkan hasil seleksi tertulis KPU Kota Batam khususnya untuk Kecamatan Sagulung, 10 (sepuluh) orang dinyatakan lulus untuk Seleksi Wawancara dengan nilai sebagai berikut;
1. Yanti Permata Sara, dengan nilai 58 (Lima puluh delapan).
2. Hotman Parulian Hutasoit, dengan nilai 54 (Lima puluh empat).
3. Diah Kusuma Dewi, dengan nilai 51 (Lima puluh satu).
4. Hendy Supianto, dengan nilai 48 (Empat puluh delapan).
5. Eddy Parmadio, dengan nilai 47 (Empat puluh tujuh).
6. Maesaroh Adi Galih Sya, dengan nilai 47 (Empat puluh tujuh).
7. Yusuf Hamka Harahap, dengan nilai 47 (Empat puluh tujuh).
8. Lindawati, dengan nilai 46 (Empat puluh enam).
9. Maria Verawati, dengan nilai 46 (Empat puluh enam).
10. Seviarnis Laia, dengan nilai 45 (Empat puluh lima).
Selanjutnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam mengundang seluruh peserta yang dinyatakan lulus seleksi tertulis, untuk mengikuti seleksi wawancara calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan pada tanggal 11 s/d 13 Mei 2024 di kantor KPU Kota Batam, dengan membawa Kartu Tanda Penduduk Elektronik dan juga Kartu Pendaftaran.
Menurut Hotman Parulian Hutasoit selama mengikuti tahapan seleksi wawancara, tim seleksi wawancara dari KPU Kota Batam hanya mengajukan seputaran pertanyaan yang terkesan formalitas atau tidak dalam konteks yang mengarah kepada Pemilihan Umum maupun Pilkada.
“Relatif isinya tidak menyangkut konteks kearah Pemilihan Umum atau Pilkada, pertanyaan tidak menunjukkan bahwa kita tidak dalam posisi tidak bisa menjawab. Karena yang ditanyakan justru hal-hal lain, atau seputaran bisnis yang sedang kita geluti sehari-hari,” terang Hotman Parulian Hutasoit kepada wartawan, Rabu 15/05/2024.
Setelah melalui serangkaian seleksi yang diselenggarakan oleh KPU Kota Batam, Hotman Parulian Hutasoit mengaku, bahwa ia sempat merasa akan terpilih menjadi salah seorang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Kecamatan Sagulung.
Menurutnya hal ini tidak berlebihan, karena ia sudah menyelesaikan seleksi tertulis dengan nilai tertinggi kedua di Kecamatan Sagulung dan juga telah melalui tahapan seleksi wawancara.
“Saya rasa harapan saya ini tidak berlebihan karena saya merasa telah melalui seleksi wawancara yang menurut saya sudah saya lalui dengan sangat baik dan juga mengacu kepada hasil seleksi tertulis dimana saya memperoleh nilai tertinggi kedua dari Kecamatan Sagulung,” terangnya.
Namun akhirnya, Hotman mengaku sangat kecewa setelah keluarnya pengumuman hasil seleksi calon anggota PPK oleh KPU Kota Batam, yang mana namanya tidak terdaftar sebagai salah satu dari lima orang anggota PPK Kecamatan yang terpilih.
“Ya saya sangat kecewa sekaligus bingung atas hasil pengumuman yang telah dikeluarkan oleh KPU Kota Batam. Dimana saya sebagai peserta seleksi tertulis dengan nilai tertinggi kedua tidak ada dalam daftar itu,” ujar Hotman dengan kecewa.
“Nama saya dimasukkan sebagai pengganti. Sementara orang yang nilai seleksi tertulis diperingkat 10 justru ada dalam daftar orang terpilih,” ungkapnya.
Hotman juga sangat menyayangkan penentuan kelulusan anggota PPK ini yang dinilai menghilangkan prinsip penyelenggara Pemilu.
“Sangat disayangkan apabila dalam konteks penentuan kelulusan anggota PPK sebagai pelaksana dari kegiatan Pilkada ini justru menghilangkan beberapa hal yang jadi prinsip dari penyelenggara Pemilu, yakni jujur, adil, profesional, mandiri dan akuntabel,” pungkasnya.
Sementara atas informasi yang diterima wartawan dari Hotman Parulian Hutasoit, pelaksanaan seleksi calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau pihak KPU Kota Batam belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai keterangan sampai berita ini dipublikasikan. | Red.