Chanelnusantara.com – Medan | Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumatera Utara yang tergabung dari elemen organisasi pemuda, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan mahasiswa melakukan unjuk rasa (unras) dan orasi damai, di Mapolda Sumatera Utara sekira pukul 12.30 Wib.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Peserta aksi berorasi dengan tertib sambil membentangkan beberapa spanduk yang berisi tuntutan mereka kepada presiden dan institusi Polri.
Koordinator Aksi, Risky Yusuf Siregar dalam kesempatan itu mengatakan unjuk rasa yang dilakukan tersebut dimana pihaknya meminta agar kasus iBrigadir J dibuka secara transparan.
”Kami meminta agar kasus Brigadir J ini diusut tuntas dan transparan,” ungkap Risky.
Risky juga mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak Polda Sumatera Utara yang pada intinya mendukung pengungkapan kasus tersebut.
”Iya kita diminta bersabar menunggu hasil dari pemeriksaan kasus ini, apa lagi Rabu malam sudah ditetapkan Bharada E sebagai tersangka. Jadi kita diminta untuk menunggu perkembangan selanjutnya” ujarnya.
Sementara orator aksi, Liston Hutajulu mengungkapkan aksi aliansi pemuda dan mahasiswa Sumatera Utara tersebut murni dari hati mereka, tidak ditunggangi oleh kepentingan pihak lain.
”Aksi ini murni dari hati kami dan bukan ada kepentingan lain maupun ditunggangi pihak lain. Kami akan terus kawal kasus ini sampai tuntas,” tegas Liston.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Horas Bangso Batak (HBB) Sumatera Utara, Lamsiang Sitompul, SH.,MH yang turut hadir dalam unjuk rasa tersebut mengatakan pihaknya yang tergabung dari organisasi pemuda, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan mahasiswa juga menuntut agar kasus kematian Brigadir Josua Hutabarat di usut secara tuntas.
”Saya pribadi meminta pihak Polri yang membentuk tim khusus agar kasus ini di usut secara tuntas tanpa ada yang dikurangi atau ditutup-tutupi. Terima kasih sudah menetapkan Bharada E sebagai tersangka berdasar pasal 338 jo 55, 56” ujarnya.
Lebih jauh, Lamsiang juga meminta agar jangan hanya Bharada E yang di jadikan tersangka.
“Kita tidak merasa puas dengan putusan tersebut, pasal itu hanya untuk menenangkan masyarakat yang saat ini sedang bergejolak,” ungkapnya.
Ketua organisasi HBB ini juga meminta agar Irjen Sambo dan semua yang ada di tempat kejadian perkarah (TKP) agar di periksa sehingga jelas di ketahui apa sebenarnya yang terjadi.
“Periksa Irjen Ferdy Sambo dan semua penghuni rumah dinas yang menjadi tempat kejadian perkarah (TKP), sehingga jelas apa sebenarnya yang terjadi,” katanya.
Usai menyampaikan tuntutan, peserta unjuk rasa membubarkan diri dengan tertib dan berjanji akan kembali lagi minggu depan jika tuntutan mereka belum terpenuhi melalui penanganan Polri.
Tampak personil polisi berjaga-jaga di portal pagar pintu masuk Mapolda Sumatera Utara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. |Satria.