
Screenshot vidio youtube, kondisi penumpang di dalam kapal KM Satria Pratama
Chanelnusantara.com – Batam | Kapal Roro KMP Satria Pratama, dengan tujuan Sei Pakning, Bengkalis menuju kota Batam, diperkirakan mengangkut penumpang melebihi kapasitas yang telah ditentukan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Lonjakan jumlah penumpang ini diduga akibat dari libur panjang sekolah, yang bertepatan dengan hari libur perayaan Idul Adha 1444 H yang dirayakan pada Kamis (29/07/2023) lalu.
Adapun jumlah penumpang yang diberangkatkan pada hari Rabu (05/07/2023) sekitar pukul 16.00 Wib dari pelabuhan Sei Pakning tujuan Batam diperkirakan mencapai 600 orang, yang terdiri dari bayi, anak-anak, dewasa dan lansia.
Banyaknya jumlah penumpang yang diangkut tersebut mengakibatkan penumpang saling berdesak-desakan di dalam kapal.
Berdasarkan informasi, diketahui bahwa jumlah ataupun kapasitas untuk penumpang dari kapal Roro KMP Satria Pratama maksimal 270 orang penumpang saja.
Pemandangan di kapal Roro KMP Satria Pratama ini sangat memilukan hati. Tampak jumlah penumpang telah melebihi kapasitas yang mengakibatkan sebagian penumpang tidak mendapat tempat duduk, walaupun dilantai kapal sekalipun.
Sebagian penumpang dewasa, anak-anak, serta para lansia, harus berdiri berdesak-desakan selama berlayar, yang menghabiskan waktu sekitar 20 jam pelayaran.
Lebih membingungkan lagi, diketahui di lantai 3 kapal Roro KMP Satria Pratama atau tepatnya di bagian belakang ruang kemudi kapal, ada ruang kosong yang terdapat puluhan kursi.
Dari puluhan kursi yang ada di lantai tiga kapal KMP Satria Pratama, terlihat hanya di isi oleh beberapa orang, yang juga diduga adalah penumpang.
Namun sejauh ini belum diketahui secara pasti peruntukan dari ruang kosong di lantai tiga kapal Roro KMP Satria Pratama tersebut.
Berdasarkan keterangan salah seorang dari anak buah kapal yang berhasil dikonfirmasi, diketahui bahwa ruang kosong di lantai tiga kapal tersebut adalah ruang bagi para kru kapal KMP Satria Pratama.
“Itu untuk ruang kru kapal bang,” ujar salah seorang dari kru kapal KMP Satria Pratama singkat.
Keterangan dari kru kapal KMP Satria Pratama tersebut, berbeda dengan keterangan yang diterima wartawan dari salah seorang penumpang kapal KMP Satria Pratama tujuan Batam.
Kepada wartawan, penumpang tersebut mengaku bahwa ruang kosong di lantai tiga kapal Roro KMP Satria Pratama tersebut, sengaja dikosongkan bagi penumpang yang bersedia bayar.
Adapun nilai harga ruang kosong di lantai tiga kapal Roro KMP Satria Pratama menurut penumpang tersebut, diperjualbelikan (disewakan) dengan harga Rp 600.000,”/masing-masing penumpang hingga ke Batam.
“Ada yang datang nawarin kamar, mau nyewa kamar nggak? Kamarnya bagus, lumayanlah, muat kapasitas sekitar 4 orang. Jadi aku tanya, berapa? “Enam ratus,” katanya. Ah.., enam ratus nggaklah, aku bilang. Tapi pas aku mau naik tangga datang lagi, ditawari lagi, ya sudah aku bilang kalau enam ratus nggaklah, kalau seratus lima puluh aku mau, aku bilang gitu,” jelas penumpang tersebut menjelaskan.
Tidak sampai disitu, kesengsaraan ratusan penumpang kapal KMP Satria Pratama tujuan Batam tersebut masih terus berlanjut, dimana hampir sepanjang perjalanan, air bersih tidak tersedia baik di toilet pria dan juga di toilet wanita.
Kondisi ini memaksa sebagian penumpang terpaksa membeli air mineral seharga Rp 15.000/perkemasan, untuk digunakan sebagai pembersih atau menyiram kotoran di dalam toilet.
Menjelang pagi hari, kondisi lantai toilet dan closed dari kapal KMP Satria Pratama terlihat sudah dipenuhi oleh kotoran manusia, dan juga botol kosong bekas.
Namun meski dengan keadaan sangat kotor, tidak sedikit juga para penumpang yang merasa sesak akibat hendak buang air kecil dan air besar terpaksa menggunakan toilet kotor di kapal tersebut.
Diduga akibat tindakan pihak kapal Roro KMP Satria Pratama yang tidak memanusiakan penumpang ini, alhasil membuat duka dan luka terpendam di hati salah seorang penumpang.
Dimana setibanya kapal di pelabuhan Telaga Punggur Batam, pada hari Kamis tanggal 06/07/2023 salah seorang penumpang, Gopok Sibagariang (40) tahun, meluapkan emosinya kepada Hariyanto, yang diketahui sebagai Supervisi PT ASDP Indonesia Ferry ( Persero) cabang Batam.
Gopok berteriak histeris dihadapan para penumpang yang baru saja turun dari kapal Roro KMP Satria Pratama, dan juga dihadapan para penumpang kapal yang akan berangkat menuju kota atau pulau lainnya.
Bahkan, beberapa petugas dari Kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, serta petugas pelabuhan lainnya yang bertugas di Pelabuhan Telaga Punggur Batam, kesulitan meredam emosi dari pria 40 tahun tersebut.
Selain itu, Gopok juga berteriak meminta agar petugas pelayaran dan pihak-pihak terkait di pelabuhan yang berhubungan dengan pelayaran Sei Pakning – Batam untuk segera dicopot dari jabatannya.
Menurut Gopok, oknum-oknum yang ada di Pelabuhan Roro Sei Pakning – Batam, terkesan hanya mementingkan keuntungan mereka tanpa memikirkan kenyamanan dan keselamatan penumpang.
Terlepas dari kru dan petugas di pelabuhan, kondisi kapal Roro KMP Satria Pratama GT.1026NO379 ini juga terlihat sudah sangat tidak layak berlayar. Dimana pada bagian dinding-dinding kapal, dan juga tiang-tiang penyangga kapal, terlihat sudah banyak yang keropos.
Namun sangat disayangkan, sepertinya kondisi kapal Roro KMP Satria Pratama ini luput dari perhatian pihak Syahbandar, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan juga dari pihak Dinas Perhubungan.
Sehingga dengan kondisi yang dinilai jauh dibawah standar keamanan dan keselamatan dalam pelayaran, kapal Roro KMP Satria Pratama masih diberikan izin berlayar. | Red.
Liputan : Lukman Simanjuntak







