Chanelnusantara.com – Cirebon | Pekerjaan proyek Budidaya Ikan Air Tawar di lahan pribadi milik Kuwu desa Jadimulya, kecamatan Gunung Jati, kabupaten Cirebon mendapat sorotan dari warga setempat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pasalnya, proyek yang sudah berjalan hampir 2 mingu ini tanpa ada papan nama proyek, warga menduga bahwa pekerjaan budidaya ikan air tawar ini dinilai proyek siluman.
“Sama sekali tidak adanya terpasang papan nama informasi proyek tersebut saat melaksanakan kegiatan pekerjaan,” ujar salah satu warga yang meminta namanya dirahasiakan dalam pemberitaan ini.
Sebagaimana diketahui, amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012.
Dalam undang-undang tersebut mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai oleh negara wajib memasang papan nama proyek. dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” tegas warga tersebut.
Ditempat yang sama pada jam berbeda, warga yang mengaku salah satu warga tempatan di desa Jadimulya juga mengatakan bahwa proyek tersebut diduga proyek siluman.
“Poyek tanpa menggunakan papan nama adalah indikasinya sebagai salah satu trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggarannya dan sumber anggaran darimana,” ujarnya.
Lebih jauh, warga tersebut memaparkan semestinya sebelum dan saat dimulainya pekerjaan rekanan seharusnya memasang papan informasi proyek agar pengawas lapangan dari instansi terkait dan juga seluruh masyarakat mengetahui dan bisa memonitoring pekerjaan tersebut.
Sementara itu, Sekdes desa Jadimulya saat dimintai keterangan mengatakan bahwa proyek program ketahan pangan yang dimaksud memang sengaja belum dipasang papan proyeknya, namun pihak desa sudah membentuk Pokja dalam proyek tersebut.
“Memang belum dipasang papan proyeknya, namun pihak desa sudah membentuk Pokja,” ujarnya.
wak media belum bisa menemui POKJA dengan alesan sedang Skripsi, ujar sekdes
Dari investasi Tim awak media di lingkungan proyek, warga menyebutkan bahwa POKJA sebenarnya diduga hanya sebuah Boneka.
“Program Ketapang sudah di bentuk POKJA, ketuanya Ikbal, namun hanya jadi boneka saja, pengendalian pelaksanan dan keuangan dipegang oleh Nanang Zaenal Maliki yang merupakan menantu Kuwu Jadimulya,” ujar warga setempat.
Warga setempat yang mengetahui permasalahan tersebut dengan tegas meminta Aparat Penegak Hukum dan dinas terkait untuk segera menindaklanjutinya.
“Usut hingga tuntas dan apabila terbukti bersalah harus segera diproses berdasarkan hukum dan undang-undang yang berlaku,” pinta warga setempat. |Tim.