Chanelnusantara.com – Batam | Maju mundurnya suatu organisasi sangat dipengaruhi kesolidan kader-kader didalam organisasi. Untuk itu diperlukan sentuhan pengurus supaya ada kedekatan emosional antara pengurus dan anggotanya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Jika hal itu sudah tercapai, secara otomatis organisasi akan berjalan dengan baik dan organisasi akan dengan sendirinya semakin maju dan besar.
Selain itu, jumlah anggota dalam organisasi juga sangat dibutuhkan, tetapi lebih baik jumlah anggota sedikit kesemuanya solid dan berkompeten memajukan organisasi dibandingkan banyak anggota tetapi tidak diam ditempat.
Marnala Simanjuntak selaku ketua Pemuda Katolik Komac Sagulung mengantisipasi permasalahan yang sering dialami organisasi tersebut.
Marnala Simanjuntak memaparkan bahwa dalam menjalankan organisasi yang dikomandoi nya, Marnala selalu berusaha mengedepankan musyawarah, kerjasama dan saling menghargai.
Sebagai pemimpin, Marnala mengaku harus pintar membaca situasi, dibarengi sikap merangkul, serta berusaha mengembangkan skill dan potensi yang dimiliki setiap kader agar maju bersama di dalam organisasi.
Marnala juga menilai jika organisasi hanya sebatas nama untuk kepentingan pribadi, sama halnya dengan sebuah kumpulan orang orang yang pergerakannya mati suri, lebih baik organisasinya dibubarkan.
Agar hal tersebut tidak terjadi, maka dibutuhkan tim yang solid dan skill para anggota didalam organisasi harus dikembangkan.
“Pengurus dan anggota harus solid, Hal inilah yang akan mempengaruhi maju mundurnya suatu organisasi,” tegas Marnala.
Selain itu, dalam memimpin Pemuda Katolik Komac Sagulung, Marnala mengaku mengutip pesan Nimrod Siahaan S.Ak selaku ketua Pemuda katolik Komcab Batam yang mengatakan dengan kebersamaan yang solid akan menguatkan organisasi.
Adapun kebersamaan yang dimaksud, tegas Marnala yaitu bersama-sama memahami tujuan organisasi, bersama-sama melakukan tugas dan aksi-aksi, bersama-sama memecahkan persolan dan mencari solusi serta saling mendukung dalam doa dan kerja.
“Bersama itu indah dan kokoh. Bersama itu penuh warna dan rasa seperti secangkir kopi didalamnya ada gula air dan kopi, mereka bersama akhirnya menghasilkan rasa yang nikmat,” ujarnya.
“Apalagi jika para sahabat mengundang saya datang ngopi, pastilah saya tidak menolak. hehehe … Pro Ecclesia et Patria,” pungkas Marnala mengakhiri curhatannya sambil meneguk kopi hitam buatannya. |Jm