Chanelnusantara.com – Pemalang | Angkringan adalah sebuah gerobak kecil yang berisi aneka makanan dan minuman. Sekarang ini, Angkringan merupakan salah satu pilihan tempat bagi banyak orang, usia dewasa remaja dan keluarga untuk bersantai ataupun nongkrong sambil makan dan minum.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ada banyak sajian kuliner yang disajikan, dalam gerobak dorongan yang biasa berwarna coklat sawo atau coklat hitam, dengan ditutup spanduk besar bertuliskan nama Warung Angkringan pemiliknya.
Makanan dan minuman seperti sate usus, sate telor puyuh, ampela, nasi kucing, kerupuk rambat, serta minuman teh panas, es teh, wedang jeruk, adalah menu yang biasa terdapat di warung Angkringan.
Berkunjung ke Jawa Tengah, Jogyakarta, serta Jawa Timur, Warung Angkringan ini seakan hampir merata keberadaannya untuk pilihan lokasi nongkrong. Biasanya Angkringan ini buka mulai sore hari hingga tengah malam, bahkan banyak yang sampai pagi.
Ketty seorang wanita berusia 35 tahun, warga kelurahan Mulyoharjo, Pemalang kota, Jawa Tengah, memilih menjadi pelaku usaha Angkringan ini, Ketty sudah menggeluti usaha jualan makanaan dan minuman Angkringannya kurang lebih 5 tahun, di pinggir jalan raya depan sebuah komplek sekolahan Muhammadiyah, Sirandu Pemalang.
Ketty yang dibantu oleh suaminya, membuka lapak Angkringannya mulai pagi hingga sore hari.
Dengan pendapatan yang lumayan, wanita kelahiran Pemalang ini, dengan keramahannya yang khas selalu mempersilahkan para pembeli dan pelangganya,
“Monggo pak Ajeng ngresake menopo, Silahkan pak mau pesan apa” ujar Ketty mempersilahkan awak media, sambil menawarkan menu makanan dan minumannya, Senin (8 Agustus 2022).
Sambil terus tangannya dengan lincah, mengaduk es teh pesanan salah seorang pelangganya. Terlihat pada siang itu warung Angkringannya ramai pelanggan.
Angkringan Ketty lain daripada yang lain, Angkringannya buka siang hari, dimana biasanya kebanyakan warung Angkringan buku mulai sore hari hinga malam hari.
Jika dilihat sepintas warung Angkringan milik ketty, tidak jauh berbeda dengan warung Angkringan pada umumnya, ada gerobak kecil buat menjajakan aneka makanan dan minumannya, tertutup spanduk buat penutup dan bentangan/atap terpal plastik buat penghalang panas dan hujan .
Akan tetapi betapa kagetnya awak media, ketika berbincang bincang dengan si pemilik Warung, ternyata Ketty adalah lulusan fakultas Arsiktektur di salah satu universitas bergengsi di Indonesia, yakni lulusan Universitas Diponegoro Semarang.
“Iya pak, dulu saya kuliah D3 jurusan Tata kota di Jogyakarta, kemudian merampungkan Strata Satu pada Program yang sama di Undip, kemudian setelah Wisuda mendapatkan pekerjaan di perusahaan pembiayaan samacam leasing” ungkap ketty dengan senyum khas keramahannya.
Lebih jauh Netty menuturkan, saat Ia bekerja sambil melanjutkan program S2 hingga sampai pada tingkat pembuatan Tesis buat program kuliah S2, namun tidak sampai selesai S2 nya,Netty keburu menikah.
Netty juga mengungkapkan memilih tidak mempraktekkan ilmunya pada pekerjaan yang sesuai dengan ijazahnya karena Ia suka dengan dunia bisnis.
“Saya suka dengan dunia bisnis kuliner, Ayah sempat bingung dengan keputusan saya berjualan Angkringan ” sambung ketty.
Menurut Wanita yang ayahnya seorang Arsiktertur terkenal di kota Pemalang ini bahwa hidup tidak usah menutupi gengsi.
“Sepanjang tidak merugikan orang lain, kenapa kita harus malu” Kata perempuan yang wajahnya mirip Bintang sinetron Marissa Haque ini.
Dengan menyandang gelar sarjana dari perguruan tinggi bergensi di negeri ini, seorang Ketty tak pernah gengsi berjualan Angkringan di tepi jalan.
“Pada dasarnya sama-sama mencari uang. kerja kantoran juga cari uang” tegas Ketty dengan suara mantap tanpa keraguan. |Ragil – 74.