Acara digelar guna mewujudkan pengembangan kawasan strategis ekonomi melalui perencanaan yang berkualitas.
Seluruh Anggota Bidang hadir dan memaparkan reviu pelaksanaan rencana kerja TA 2023, pembahasan rencana strategis 2025-2029 dan isu strategis di masing-masing kedeputian.
Anggota Bidang Kebijakan Strategis Enoh Suharto Pranoto menuturkan kegiatan digelar didasari oleh perlunya BP Batam untuk berorientasi pikir dan kerja pada penguatan daya saing dan peningkatan kualitas (efisiensi) layanan dan investasi di KPBPB Batam.
“Tujuan Utama Raker ada 3 yaitu 1. Evaluasi Renstra dan Reviu Kinerja 2021-2025. 2. Penyiapan Renstra 2025-2029 dan 3. pembahasan isu strategis dalam pengembangan Future Development Batam.” Kata Enoh.
Enoh menjelaskan dalam paparannya bahwa tema pengembangan Batam ke depan yang diajukan adalah bagaimana Batam menjadi Kawasan Strategis Ekonomi dengan sektor dan kawasan strategis bernilai tinggi didukung dengan infrastruktur handal.
Dimana, saat ini terus berprogres inovasi infrastruktur sebagaimana harapan Kepala BP Batam Bapak Muhammad Rudi.
“target pengembanganya adalah Batam sebagai Hub Logistik Internasional, Industri Kedirgantaraan, Industri Light and Valuable, Industri Digital dan Kreatif, International Trade and Finance Center, serta Integrated Health Tourism melalui KEK Kesehatan.” Terang Enoh.
Sementara itu, masing-masing Anggota Bidang turut memberikan paparannya. Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan Wahjoe Triwidijo Koentjoro menyoroti evaluasi terhadap penyerapan realiasi anggaran, pelaporan kinerja dan masukan terkait perencanaan kajian kerja sama yang efektif.
Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi Sudirman Saad, menyampaikan 4 kebijakan besar terkait pembangunan infrastruktur, pengelolaan pertanahan berkelanjutan, pelayanan perizinan dan pengamanan asset hingga pengembangan kawasan baru.
“Ini kesempatan baik kita evaluasi 4 tahun renstra kita dan menyiapkan renstra ke depan. Capaian Pembangunan Infrastruktur tahun 2023 tertinggi sepanjang 4 tahun terakhir yakni 96%. Meskipun tidak sempurna 100%, tapi ini tertinggi sejak 2020.” Kata Sudirman Saad.
“Kebijakan Pelayanan Perizinan, kita telah Simplifikasi, Kecepatan Waktu dan Biaya yang Ringan. Kita juga Bersiap dengan pengembangan Kawasan Strategis Baru yakni Rempang Eco-City.” Imbuh Sudirman.
Tak kalah, Anggota Bidang Pengusahaan Wan Darussalam turut menyampaikan paparan. Ia yang membawahi mayoritas Badan Usaha ini mengatakan bahwa Kedeputiannya adalah tulang punggung BP Batam. Mulai dari BU Pelabuhan, BU Fasilitas dan Lingkungan, BU Rumah Sakit, BU SPAM hingga Logistik Aerocity.
Dirinya mengaku bahwa pendapatan PNBP di bawah bidang pengusahan surplus pada tahun ini, melalui performa Badan Usaha Pelabuhan dan Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan hingga Logistik Aerocity.
Namun, ia juga memberikan dorongan bagi Badan Usaha Rumah Sakit untuk dapat segara mengembangkan diri menjadi KEK Kesehatan dan Digital, hingga yang sangat penting menurutnya adalah Upgrading Sistem Pengelolaan Air Minum.
“KEK Kesehatan Berbasis Digital ini akan kita kejar, termasuk bagaimana revitalisasi Asrama Haji, Fasilitas Aset dan Lingkungan dimana IPAL dan Sewerage System ini kita akan dorong, kemudian yang tak kalah penting adalah Sistem Pengelolaan Air Minum. Sistem Canggihnya, Ini yang harus kita kejar, kita provide, untuk pelayanan yang lebih baik.” Pungkas Wan Darussalam.
Kegiatan di Convention Hall Harris Barelang ini, dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab pembahasan strategis untuk mendukung sinergitas dan terlaksananya Kinerja BP Batam 2025 – 2029, masukan pengembangan future project dan Renstra BP Batam. | *