Chanelnusantara.com – Cirebon | Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terus berupaya meningkatkan kemampuan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pemerintah menggandeng salah satu Lembaga Pelatihan Kerja Luar Negeri untuk memberikan pelatihan kompetensi.
Sebanyak 32 CPMI mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh UPTD Pelatihan Kerja Disnaker bekerja sama dengan LPK Bintang Jafa Indo Corpora.
Bupati Cirebon, Drs H Imron M.Ag berkesempatan hadir dalam kegiatan tersebut sekaligus membuka pelatihan, Senin (14/11/2022).
Dalam sambutannya, Imron mengucapkan terima kasih kepada LPK Bintang Jafa Indo Corpora yang telah melakukan pelatihan dan peningkatan terhadap CPMI.
Menurutnya, sebagai penyumbang devisa bagi negara, sudah selaiknya negara memfasilitasi dan memberikan perlindungan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Cirebon mengucapkan terima kasih kepada pimpinan LPK LN Bintang Jafa Indo Corpora atas kerjasamanya untuk melatih dan mempersiapkan CPMI asal Kabupaten Cirebon agar memiliki bekal keahlian dan bahasa ketika ditempatkan di luar negeri,” ujarnya.
PMI, lanjut Bupati, diposisikan bukan lagi sebagai obyek, tetapi sebagai subjek yang sudah selayaknya pemerintah memfasilitasi dan memberikan perlindungan terhadap masyarakat yang akan bekerja di luar negeri.
“Tidak hanya bagi PMI tetapi juga keluarga yang ditinggalkan di daerah asal, khususnya masyarakat Kabupaten Cirebon,” jelas Imron
Disamping itu, Imron meminta kepada CPMI untuk dapat menjaga nama baik saat berada di luar negeri. Tak terkecuali juga dalam mengatur keuangan selama menjadi PMI.
“CPMI agar bisa memanajemen keuangan ketika sudah bekerja di luar negeri, tidak hanya mengirimkan kepada keluarga di rumah, tetapi harus memiliki tabungan sendiri untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi diluar dugaan,” tambahnya.
Diakhir, Imron meminta kepada peserta pelatihan untuk dapat mengikuti semua tahapan secara baik. Hal tersebut, menurutnya sangat penting sebagai bekal kelak saat bekerja.
“Peserta pelatihan agar mengikuti proses pelatihan dengan baik dan cermat agar dapat memiliki bekal untuk bekerja di luar negeri. Selamat mengikuti pelatihan, semoga Allah SWT mempermudah dan melancarkan saudari-saudari pejuang keluarga dan devisa negara,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto SSTP MSi melaporkan jumlah LPK LN di Kabupaten Cirebon sebanyak 30. Adapun perusahaan penempatan pekerja Migran Indonesia (P3MI) sebanyak 28.
“PT Bintang Jafa Indo Corpora ini merupakan 10 (sepuluh) besar P3MI yang memfasilitasi calon PMI di Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
Novi juga menegaskan bahwa pelatihan diperlukan untuk menghindari permasalahan saat penempatan di luar negeri. Menurutnya, hingga Oktober terdapat beberapa PMI bermasalah.
Sampai dengan bulan Oktober 2022, terdapat 48 orang PMI yang bermasalah di luar negeri. Sebagian besar karena direkrut tidak sesuai prosedur.
“Dengan pelatihan ini, minimalnya kita mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti salah paham dalam bahasa dan menerjemahkan perintah,” ungkapnya.
Disinggung jumlah PMI asal Kabupaten Cirebon, Novi menyebut sampai dengan bulan Oktober 2022 berjumlah total 7.656 orang, terdiri atas laki-laki 2795 orang dan perempuan 4.861 orang.
Berdasarkan registrasi CPMI sektor domestik berjumlah 4229 orang dan sektor industri/pengguna berbadan hukum berjumlah 3427 orang.
“Untuk Kecamatan terbanyak penyumbang jumlah CPMI, dari Kecamatan Gebang, Kapetakan, Babakan, Losari, Susukan dan Gegesik,” tutupnya. |Tarya.