Chanelnusantara.com – Pontianak | Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Kalbar melaksanakan Seminar Nasional dengan mengangkat tema ‘Arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa’ Rabu (30/11/2022).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ketua BANI Kalbar Prof. Dr. Garuda Wiko, SH., M.Si. menjelaskan bahwa kegiatan seminar yang dilaksanakan tersebut juga merupakan rangkaian HUT ke – 45 BANI.
Wiko berharap lewat kegiatan yang dilaksanakan itu, BANI bisa tersosialisasikan secara umum kepada masyarakat terutama kepada para pihak pengusaha.
“Mudah-mudahan ini menjadi sarana untuk sosialisasi apa sih sebenarnya Arbitrase itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wiko menjelaskan bahwa Arbitrase adalah Forum sengketa bisnis, abitrase bisa membantu dunia usaha untuk menyelesaikan sengketa bisnis jika didalam kontrak-kontrak bisnis terjadi sengketa diantara para pihak.
“Jadi ini adalah Forum alternatif penyelesaian sengketa bisnis selain pengadilan,” tegasnya.
Selain itu, tanggapan pihak pengusaha dengan adanya Forum abitrase ini juga sangat baik.
“Tanggapan pihak pengusaha dengan adanya BANI ini sangat baik, mereka sering berkomunikasi dengan kita,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Rektor Untan Pontianak ini.
Ditempat yang sama, Gubernur Kalbar yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur mengatakan bahwa Pemrov Kalbar sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan tersebut.
Menurut Staf Ahli Gubernur ini bahwa yakin BANI bisa lebih maju lagi, karena BANI memiliki tenaga Arbiter-Arbiter profesional yang tangguh sesuai dengan bidangnya.
Ia juga menyampaikan, pihaknya siap membantu BANI dalam hal ikut mensosialisasikan keberadaan BANI sebagai suatu badan alternatif penyelesaian sengketa bisnis kepada masyarakat terutama kepada para pengusaha.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum KADIN Bid. Hukum, Dhaniswara Harjono saat diminta tanggapannya terkait Arbitrase, Ia mengatakan bahwa salah satu permasalahan yang dikhawatirkan para pengusaha adalah, masalah kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Harjono berharap para Arbiter haruslah orang yang mengerti dunia usaha, tidak hanya mengerti hukum saja. Saat ini negara kita sedang berusaha keras menarik para investor ke Indonesia,
“Keluhan para investor adalah terkait kepastian hukum di negara kita ini,” ujarnya.
Dhaniswara juga berharap BANI bisa membuka diri, bahwa Arbiter-Arbiter di BANI adalah Arbiter-Arbiter pilihan. Hal ini karena menyangkut masalah kepercayaan.
Terkait biaya berperkara, menurut Dhaniswara di BANI relatif lebih murah dibandingkan yang lain tandasnya. |Run/Tim.