
Anggota DPD RI Dapil Kepulauan Riau, Dr Richard H Pasaribu, B. Sc, M. Sc. (RHP).
Chanelnusantara.com – Batam |
Anggota DPD dapil Kepri Richard Hamonangan Pasaribu angkat bicara perihal polemik pengembangan Pulau Rempang. Rabu (24/82023).
Ribuan warga pada 23 Agustus 2023 melakukan unjuk rasa di bundaran BP Batam menolak atas relokasi 16 kampung tua di Pulau Rempang – Galang.
“Kita prihatin kejadian (unjuk rasa) semalam, terjadi riak-riak dari masyarakat, tapi secara umum sebetulnya kita menyambut investasi karena membawa dampak yang positif bagi perekonomian kita, baik di Batam, Kepri dan seluruh Indonesia,” tegas Richard dalam realese tertulis ke redaksi media ini.
“Investasi ini haruslah punya konsep yang tidak sama dengan gaya lama seperti orde baru, biarlah hak kehidupan masyarakat tetap dijunjung dan jangan sampai masyarakat jadi korban,”tambahnya Kamis 24 Agustus 2023.
Richard juga meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menghentikan upaya-upaya intimidasi kepada masyarakat yang ada.
“Kita mohon kepada pemerintah apalagi APH agar jangan ada intimidasi ataupun tekanan ke masyarakat. Hal itu tidak baik, jangan sampai dikorbankan masyarakat,” pinta Richard.
Pendekatan yang dilakukan harus ada konsep adil bijaksana tapi dengan secara komprehensif.
“Investasi sebesar ini untuk memakmurkan masyarakat dan negeri dan tentu saja para investor punya hitungan bahwa dia untung, tidak mungkin investor datang dan rugi,” tegas Anggota DPD dapil Kepri ini.
Richard juga menyoroti soal keberadaan 16 kampung tua yang ada di Pulau Rempang-Galang.
“Kita sudah tahu bahwa masyarakat yang tinggal di Rempang-Galang ini sudah ada sejak ratusan tahun secara turun-temurun dan sudah dipetakan ada 16 Kampung Tua. Identifikasi kampung tua ini supaya menjadi perhatian serius, supaya mereka bisa hidup layak dan memperhatikan marwah kehidupan mereka, dalam hal kearifan lokal maupun budaya setempat,” ujar Richard.
“Kita tahu bahwa budaya kita Tanah Melayu bagaimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung, dan hormatilah marwah masyarakat Melayu yang sudah tinggal lama di Rempang dan Galang,” tambahnya.
Anggota DPD dapil Kepri ini berharap pemerintah agar berfikir bagaimana rakyat bisa senang dalam investasi yang bertujuan menghasilkan devisa untuk negara dan masyarakat.
“Janganlah bertindak seolah-olah masyarakat yang sepuluh ribu jiwa ini tidak ada atau tidak eksis, serta merta dipinggirkan, itu yang saya tidak sepakat,” tegasnya.
Terkait adanya rencana pemberdayaan masyarakat Rempang-Galang terhadap pengembangan kawasan Rempang Eco City, Richard Pasaribu menanggapi hal tersebut dengan positif.
“Itu ide yang bagus, investor itu akan lebih untung apabila merekrut masyarakat setempat, apakah di level bawah, menengah, dan seterusnya. Hal ini menjadi suatu keterikatan karena masyarakat akan menjaga dan membela jalannya investor ini. Ada hubungan timbal balik. Ini sebuah konsep yang bagus,” kata dia.
Atas permasalahan dan pengembangan kawasan Rempang Eco City ini, Richard mengaku akan berkomunikasi dengan Ketua Komite II DPD RI, supaya bisa menjadi rapat kerja atau rapat dengar pendapat dengan Kementerian terkait.
“Hal ini akan menjadi agenda kami sebagai anggota DPD RI,” pungkasnya. |**